Warga Keroyok Tikus

Warga Keroyok Tikus

tegarroli.com – Kurang lebih sudah setahun tidak menikmati panen, warga Desa Grantung menggiatkan geropyokan tikus. Kegiatan ini sudah dilakukan selama 3 bulan, setiap hari minggu dan tanggal merah sebagian masyarakat bekerja bhakti melakukan gropyokan tikus. Setiap kegiatan ada kurang lebih 1.000 sampai 2.000 ekor tikus ditangkap.

Sekdes Grantung, Ahmad Sukirno mengatakan hama tikus yang menyerang satu tahun terakhir membuat para petani tidak panen, kalaupun panen hasilnya tidak sesuai harapan atau merugi. Antara ongkos produksi dan hasilnya tidak imbang, kadang ada petani yang tidak panen sama sekali.

“ Karena sudah parah serangan tikut biasanya tanaman padi dipotong sebelum masanya,” katanya kegiatan gropyokan tikus, Minggu (25/8/2029)

Sukirno menambahkan mumpung musim kemarau, petani tidak menggarap sawah pemerintah desa menggiatkan gropyokan tikus. Hal ini dilakukan agar perkembanganbiakan tikus bisa di kurangi, sehingga garapan Oktober-Maret, hasilnya bisa maksimal.

Sedangkan salah satu warga Grantung, Ranto sudah hampir 3 tahun tidak menggarap sawahnya lagi dikarenakan setiap tahunnya tidak panen. Terakhir panen yang berhasil hanya di tahun 2014. Dengan adanya hama tikus, harga jual sawah garapan di Grantung semakin turun. Ranto berharap dengan gencarnya gropyokan tikus akan mendapatkan hasil yang maksimal.

“ Berkembang biak tikus yang cepat, sehingga diperlukan kerjasama petani dan masyarakat dalam pembrentasan hama tikus,” katanya.

10,340 kali dilihat, 3 kali dilihat hari ini

Pembentangan Bendera 74 Meter

Pembentangan Bendera 74 Meter

tegarroli.com – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi berbagai partisipasi dan kreatifitas yang dibawa oleh peserta Pawai Pembangunan 2019 yang digelar dalam rangkaian peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, Pawai Pembangunan kali ini lebih berwarna karena masing-masing peserta memaksimalkan keikutsertaanya dengan menampilkan tema-tema promotif dan mengusung berbagai potensi yang dimiliki baik itu potensi pertanian, pariwisata, bisnis dan lainnya.

“Saya tadi terkesan dengan tema perjuangan yang dibawa oleh perwakilan peserta dari kelompok Kecamatan Bobotsari yang membentangkan bendera ukuran panjang menyamai usia kemerdekaan Indonesia yakni 74 meter. Hebatnya lagi yang membentangkan seluruhnya kaum putri,” katanya usai menerima seluruh peserta Pawai Pembangunan di panggung kehormatan tepat di depan pintu gerbang Pendapa Cahyana, Sabtu (24/8).

Bupati Tiwi menegaskan, digelarnya Pawai Pembangunan dimaksudkan untuk membangun semangat masyarakat agar di momentum hari kemerdekaan kita semua mampu meningkatkan semangat nasionalisme dan semangat untuk membangun Purbalingga yang mandiri, berdaya saing, menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia.

“Sekaligus untuk menunjukan hasil-hasil pembangunan dan potensi desa dan kecamatan yang ada di kabupaten Purbalingga. Harapannya ini bisa menyemangati kita semua agar bisa terus bergerak bersama untuk membangun Purbalingga,” jelasnya.

Selain tema perjuangan yang juga ditampilkan banyak peserta lainnya, Bupati Tiwi yang berada di panggung kehormatan bersama suami Rizal Diansyah dan putrinya Namira, unsur forkopimda dan pimpinan DPRD juga berterima kasih kepada para peserta yang menampilkan berbagai program yang digalakan pemkab Purbalingga. Dicontohkan Bupati, Purbalingga saat ini sedang menggalakan program pilah sampah melalui Gerakan Pos Emas (Pilah Olah Sampah Meningkatkan Ekonomi Masyarakat).

“Salah satu upayanya adalah menggerakan masyarakat untuk melakukan 3R yakni (Reduce, Reuse dan Recycle). Tadi banyak peserta yang memanfaatkan produk daur ulang untuk karangan bunga, baju plastik dan produk-produk lainnya,” katanya.

Sementara kelompok peserta dari Kecamatan Bukateja juga mengusung program Rantang Berkah yang digalakan pemkab dalam rangka memberikan perhatian kepada para lanjut usia sebatang kara. Meski belum seluruhnya tercover program tersebut, namun setidaknya, Bupati Tiwi telah mengawali program pemberian bantuan makanan siap saji itu dan berkomitmen menambah sasaran penerima program itu pada tahun berikutnya.

Tema ragam kebhinekaan juga ditampilkan peserta dari Polres Purbalingga. Pada keikutsertaanya pada Pawai Pembangunan kali ini, Polres Purbalingga menghadirkan sejumlah warga Papua yang bermukim di kabupaten Purbalingga. Berbaur dengan warga lainnya, mereka bersama-sama menari senam Maumere di hadapan panggung kehormatan. Bupati Tiwi bersama pejabat lainnya juga bergabung menari bersama sebagai bentuk dukungan Papua Cinta Damai.

Sementara, peserta kelompok ASN Purbalingga mengusung optimisme berkembangnya Kabupaten Purbalingga seiring tengah dibangunna Bandar udara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja. Rencananya, PT Angkasa Pura II yang bakal mengelola operasional bandara itu, akan menyelesaikan pembangunan tahap pertama pada 2020 mendatang.

Pimpinan Pawai yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga Setiyadi menuturkan, Pawai Pembangunan 2019 diikuti 145 peserta yang dibagi menjadi kategori kelompok Organisasi Pimpinan Daerah dan instansi vertical, kategori pelajar, kelompok kecamatan, BUMD dan perusahaan swasta, serta kategori umum.

Pawai diawali oleh pasukan pembuka yang terdiri dari pasukan pembawa spanduk, pasukan Paskibra Purbalingga, pembawa lambang negara dan lambang daerah, Drumband SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga, serta mobil pembawa tokoh mirip sukarno. Iring-iringan pasukan pembuka juga diisi pasukan Polres Purbalingga, Drumband Saka Wira Kartika, Pasukan Kodim 0702 Purbalingga, GOW, DWP, PKK dan barisan Rumah Pancasila Purbalingga. (Hr/Humpro2019).

9,600 kali dilihat, 5 kali dilihat hari ini

Bleng Mengandung Boraks

Bleng Mengandung Boraks

tegarroli.com – Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten Purbalingga menemukan garam bleng yang positif mengandung boraks di Pasar Bobotsari dan Pasar Padamara. Hal ini diketahui ketika tim berkeliling melakukan monitoring keamanan pangan di Pasar Bobotsari dan Pasar Padamara.

Samsul Hidayat, salah satu anggota tim JKPT Purbalingga dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga mengatakan bleng memang sudah mulai jarang beredar bahkan beberapa pedagang yang dulunya menjual saat ini sudah tidak menjual lagi. Namun, ternyata masih dijumpai kembali pedagang yang menjual bleng tersebut pada masyarakat.

Penemuan ini disinyalir karena masih banyaknya konsumenyang mencari garam bleng sebagai bahan campuran pembuatan kerupuk. Menurutnya, kerupuk yang diberikan tambahan berupa garam bleng memiliki tekstur yang renyah namun dari segi rasa terasa getir pahit.

“Terkait dengan penggunaan boraks pada bleng itu memang cukup sulit untuk diidentifikasi,” kata Samsul seusai melakukan pemeriksaan sampel makanan di Pasar Padamara, Jumat (23/8).

Namun, ia menjelaskan sebenarnya ada cara mudah bagi masyarakat untuk mengidentifikasi adanya boraks pada bleng. Metode yang digunakan salah satunya menggunakan alat yang paling sederhana yakni dnegan tusuk gigi yang dilumuri dengan kunyit.

“Di sana itu senyawa di kunyit akan bereaksi dengan boraks yang akan menghasilkan warna pada kunyitnya itu lebih kuat jadi berubah warna, itu cara pengujian yang paling sederhana,” ujarnya.

Adapun cara yang lebih pasti untuk memastikan adanya kandungan boraks pada bleng yakni dengan uji laboratorium. Bleng yang murni sebenarnya tidak ada tambahan boraks, namun untuk menghasilkan hasil yang lebih renyah dan tahan lama kemudian banyak yang mencampuri dengan boraks.

“Sebenarnya ditambahi dengan menggunakan natrium benzoate atau pengawet yang diizinkan oleh badan POM dalam kadar tertentu tidak menjadi masalah,” terang Samsul.

Kadar boraks yang terlalu banyak tentunya apabila dikonsumsi akan membahayakan kesehatan manusia. Terlebih, boraks merupakan pengawet yang biasanya digunakan untuk mengawetkan kayu bahkan dicampuri dengan formalin untuk mengawetkan mayat.

“Tentu ini akan sangat membahayakan dan bisa menyebabkan kanker pada tubuh manusia yang mengkonsumsinya,” jelasnya.

Ketika garam bleng yang mengandung boraks ini sudah bercampur dengan bahan makanan atau bahan pembuat kerupuk maka akan sulit diidentifikasi menggunakan metode sederhana. Untuk mengetahui kadar boraks yang terkandung dalam kerupuk maka harus menggunakan uji laboratorium.

“Kalau untuk membuktikan adanya penggunaan boraks pada kerupuk yang sudah matang harus uji lab karena kalau sudah matang itu sudah tercampur dengan minyak dan lain-lain sehingga untuk identifikasi tidak cukup menggunakan tusuk gigi yang dilumuri kunyit,” ujar Samsul.

Adanya penemuan bleng yang mengandung boraks ini Tim JKPT melakukan pembinaan langsung ke penjual agar tidak menjual barang tersebut. Adapun untuk langkah hukumnya, ia menjelaskan menjadi ranah pengegak hukum untuk menindak tegas hingga melakukan penyitaan barang tersebut.

“Saat ini kita belum ada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sehingga tidak bisa mengarah ke penyitaan, hanya sebatas pembinaan, pengawasan makanan ini kan rutin dilakukan, setelah ada temuan nanti kita akan berikan penyuluhan dengan pihak-pihak terkait,” pungkasnya. (PI-7)

8,312 kali dilihat, 4 kali dilihat hari ini

Purbalingga Gelar Gowes Nusantara 2019

Purbalingga Gelar Gowes Nusantara 2019

tegarroli.com – Pemerintah Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan Kementerian Pemuda Olah Raga (Kemenpora) akan menggelar sepeda santai bertajuk Gowes Nusantara 2019, Hari Minggu 1 September 2019.

Kemenpora setidaknya menggelar acara serupa di 50 kabupaten kota di Indonesia. Di Jawa Tengah sendiri ada empat kabupaten terpilih, salah satunya Kabupaten Purbalingga.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Purbalingga Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Gowes Nusantara kali ini bertajuk ‘Kita Semua Bersaudara’. Melalui tema ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan khususnya bagi warga masyarakat Purbalingga dan bagi seluruh rakyat Indonesia, apa pun sukunya, bahasa dan agamanya.

“Pemkab Purbalingga ingin masyarakat hidup aktif, hidup sehat, hidup bugar dengan cara gowes nusantara,” kata Prayitno, Kamis (22/8).

Dikatakan Prayitno, tema ‘Kita Semua Bersaudara’ itu selaras dengan dinamika sekarang yang mungkin masih banyak hal-hal yang menyangkut merapuhkan keutuhan kita, dan kita satukan lewat sepeda,” jelasnya.

Rute yang ditempuh, lanjut Prayitno, sekitar 12 kilometer. Peserta tidak dipungut biaya apapun, dan bagi peserta beruntung akan mendapat kaos seragam dari Kemenpora. Setidaknya disiapkan 1.000 kaos untuk peserta.  Panitia juga memberikan kesempatan bagi penyandang difabel untuk ikut serta dalam gowes ini. Rute tentunya tidak sejauh peserta umum, hanya 3,16 kilometer.

Hadiah yang dibagikan  sangat menarik, dengan hadiah utama sepeda motor, kemudian sepeda gunung, kulkas, televisi, dan ratusan doorprice menarik seperti setrika. “Panitia setidaknya menyiapkan 7.000 tiket, dan setiap tiket dapat digunakan untuk masuk waterpark Owabong, Golaga (Goa Lawa Purbalingga) dan Sanggaluri Park dengan diskon 50 persen,” kata Prayitno.

Prayitno menambahkan, usai pengibaran bendera star Gowes Nusantara oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, juga digelar lomba sepeda hias ‘Merdeka’ dengan total hadiah puluhan juta rupiah. Rute yang ditempuh hanya di seputaran kota Purbalingga. (y)

8,168 kali dilihat, 4 kali dilihat hari ini

Batik Ciprat Karya Mulyono

Batik Ciprat Karya Mulyono

tegarroli.com – Ada satu lagi teknik batik dari yang lazim kita ketahui selama ini selain cap dan tulis yaitu teknik ciprat. Seperti yang dikembangkan oleh Mulyono, Warga Dusun Karangklesem Desa Karangtalun Kecamatan Bobotsari, batik hasil karyanya mampu menembus pasar yang luar biasa dengan harga yang begitu mahal namun diminati oleh banyak konsumen.

Ditemui Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dalam rangkaian acara Gebrak (Gerakan Bersama Rakyat) gotong royong, Kamis (22/8/2019) di kediamannya, Mulyono mengaku batik hasil karyanya banyak memadukan teknik dalam kesenian khususnya seni rupa. Namun, yang paling unik adalah pengerjaan batik dengan cara menyipratkan tinta malam ke kain putih hingga membentuk motif dan pola yang indah.

“Ini caranya diciprat-cipratkan ke kain putihnya. Jadi kuasnya dicelupkan ke malam (tinta), lalu dikebas-kebaskan dengan tidak begitu keras. Nanti motif bisa kita arahkan sesuai dengan yang kita inginkan,” kata Mulyono.

Dari kerajinan batik ciprat khas Karangtalun tersebut, Mulyono bisa mempekerjakan sekitar puluhan wanita sehingga kualitas ekonomi wanita-wanita tersebut bisa ikut menopang kesejahteraan keluarga. Tidak berlebihan, harga yang dipatok oleh Mulyono berkisar di angka Rp 250 ribu hingga Rp 250 juta tergantung dengan lama dan tingkat kesulitan batik yang dikerjakan.

“Harganya mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 250 juta tergantung dari lama pengerjaan dan kesulitannya,” ujarnya.

Batik motif wayang dan relief candi Borobudur adalah andalan Mulyono. Dibantu anaknya, batik motif relief candi Borobudur dibanderol dengan harga Rp 20 juta. Batik-batik hasil karya Mulyono dipasarkan di Pekalongan namun sudah dikenal pula di berbagai daerah. Saat disinggung apakah motif batik dan idenya akan dipatenkan, dirinya tak ingin melakukan hal tersebut. Dia mengaku sebagai seniman yang ikhlas berkarya dan mempersilahkan pengrajin lainnya untuk menggunakan teknik dan motif serupa.

“Saya hanyalah seniman yang ikhlas jadi tidak akan mematenkannya. Silahkan untuk pengrajin lain jika ingin mengerjakan batik dengan teknik dan ide semacam ini,” tutur Mulyono.

Bupati Tiwi yang meninjau pengerjaan batik tersebut siap untuk mempromosikan produk batik milik Mulyono. Lewat acara-acara kenegaraan baik di Purbalingga maupun di tempat lain yang berskala nasional, Tiwi akan memperkenalkan batik milik Mulyono kepada para pejabat maupun kolega. Menurut Tiwi, hal itu penting guna mengembangkan kemajuan UMKM Purbalingga termasuk batik milik Mulyono.

“Untuk pak Mulyono, nanti kita pasarkan di acara-acara kenegaraan resmi sehingga batiknya bisa cepat dan terus dikenal,” pungkasnya. (KP-4).

6,690 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini

Tanamkan Nilai Perjuangan

Tanamkan Nilai Perjuangan

tegarroli.com – Guna menanamkan nilai perjuangan pada generasi muda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga mengadakan lomba Unisono atau lomba lagu-lagu perjuangan untuk siswa SMP/MTs se Kabupaten Purbalingga. Hal tersebut disampaikan Rien Anggraeni, Kabid Kebudayaan Dindikbud Purbalingga saat menyampaikan laporan kegiatan lomba, Rabu (21/8/2019).

Rien mengatakan, jiwa nasionalisme harus distimulus dengan berbagai cara termasuk dengan lagu-lagu perjuangan yang sarat akan nilai pembangkit nasionalisme. Menurutnya, generasi muda perlu diingatkan dan dikenalkan nilai perjuangan para pahlawan dan dalam tataran pelajar, lagu perjuangan adalah sarana yang tepat untuk hal tersebut.

“Tujuan dari diadakannya lomba ini adalah untuk membangkitkan dan mengenalkan nilai nasionalisme yang diwariskan oleh pahlawan kepada para pelajar,” kata Rien.

Dia menambahkan, tujuan lain adalah untuk memasyarakatkan lagu-lagu perjuangan yang telah diciptakan oleh para komponis dalam rangka membakar semangat perjuangan para pejuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hal itu dinilainya penting karena nilai kejuangan melalui lagu-lagu perjuangan mulai dilupakan oleh generasi muda Indonesia.

“Tujuan lain adalah untuk memasyarakatkan lagu perjuangan yang dulu digunakan untuk membakar para pejuang agar tidak dilupakan oleh generasi muda,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dindikbud Purbalingga, Setiyadi yang hadir mewakili Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Dia menuturkan, nilai nasionalisme bisa dilakukan lewat berbagai bidang termsauk kesenian. Melalui ajang tersebut, selain kreativitas juga bisa menumbuhkan rasa memiliki Negara bagi generasi muda. Dirinya berharap agar lagu-lagu perjuangan tetap dikenang oleh setiap warga Negara Indonesia termasuk para pelajar.

“Selain kreativitas, lomba ini juga sebagai sarana terpeliharanya jiwa nasionalisme bagi pelajar serta membangkitkan rasa memiliki Negara kita yang tercinta ini,” tuturnya.

Lomba tersebut diikuti 30 sekolah baik SMP maupun MTs di Kabupaten Purbalingga dengan menampilkan lagu wajib dan lagu pilihan. Hingga berita ini diturunkan, loma masih berjalan dengan beberapa kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh juri. (KP-4).

6,208 kali dilihat, 9 kali dilihat hari ini

Hati-hati dengan Jajanan Anak ini

Hati-hati dengan Jajanan Anak ini

Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten Purbalingga menemukan jajanan anak yakni arumanis dalam cup yang mengandung Rhodamin B. Penemuan makanan yang mengandung Rhodamin B ini ditemukan di Pasar Makam, Kecamatan Rembang, Selasa (20/8).

Salah satu anggota tim JKPT Purbalingga, Sugeng Santoso selaku Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga mengatakan arumanis dalam cup ini pada monitoring pertama kali yang dilakukan oleh Tim JKPT tepatnya di Pasar Sinduraja juga pernah dijumpai produk serupa yang mengandung Rhodamin B. Dari adanya penemuan Rhodamin B pada Arumanis Cup ini akan diantisipasi dengan pemberian edukasi kepada anak-anak sekolah untuk tidak mengkonsumsi produk makanan tersebut.

“Kita akan memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah apalagi biasanya jajanan seperti ini (arumanis cup, Red) biasa ditemui di warung sekolah ataupun pedagang-pedagang yang berjualan di depan sekolah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan berkoordinasi dengan para guru untuk dapat ikut serta mengedukasi siswa-siswanya bahaya penggunaan Rhodamin B pada makanan. Pemkab Purbalingga juga akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman terkait dengan produk makanan yang tidak boleh dikonsumsi karena mengandung zat berbahaya.

“Seperti penggunaan Rhodamin B ini, ini merupakan pewarna tekstil yang membahayakan bagi tubuh dan tidak boleh dikonsumsi oleh manusia dan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka dapat menimbulkan kanker dalam tubuh,” terang Sugeng.

Terkait dengan pedagang yang menjual Arumanis Cup di Pasar Makam, Kecamatan Rembang hanya diberikan pembinaan agar tidak menjual produk makanan tersebut. Ditanya soal penyitaan makanan yang mengandung zat berbahaya, Sugeng menjelaskan belum adanya Penyidik PNS atau PPNS yang dapat melakukan penyidikan dan penyitaan terhadap temuan makanan yang ditengarai mengandung zat berbahaya.

“Harapan kami kalau sekali atau dua kali para pedagang yang menjual makanan mengandung zat berbahaya belum juga jera, untuk selanjutnya kami akan bersurat ke Balai Besar POM karena di sana kan sudah ada PPNS sehingga mereka bisa menyita makanan yang memang berbahaya untuk dikonsumsi,” harapnya.

Kegiatan monitoring keamanan pangan terpadu kali ini merupakan monitoring yang ke tiga kalinya. Pasar Makam sendiri merupakan pasar yang dikunjungi pertama kali pada monitoring yang ketiga dengan mengambil 10 sampel makanan yang meliputi empat makanan diduga mengandung Rhodamin B dan 6 lainnya diduga mengandung formalin.

 “Dua sampel positif mengadung Rhodamin B yakni Arumanis Cup dan kerupuk canthir, sebenarnya dilihat dari segi fisik sudah kelihatan menggunakan sinar ultra violet (UV) kedua pangan tersebut positf mengandung Rhodamin B,” pungkas Sugeng. (PI-7)

6,759 kali dilihat, 6 kali dilihat hari ini

Bambang Irawan Pimpinan DPRD Purbalingga

Bambang Irawan Pimpinan DPRD Purbalingga

HR Bambang Irawan  dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi pimpinan sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purbalingga. Hal tersebut diketahui saat rapat paripurna DPRD Purbalingga dengan agenda pengambilan sumpah/ janji anggota DPRD periode 2019-2024 hasil Pemilu 2019, Senin (19/8/2019) di ruang rapat paripurna DPRD Purbalingga.

HR Bambang Irawan menjadi pimpinan sementara bersama Aman Waliyudin sebagai wakil ketua dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).  Penunjukan HR Bambang Irawan dan Aman Waliyudin sudah sesuai aturan yaitu peraturan DPRD Kabupaten Purbalingga No 170-01 tahun 2019 tentang tata tertib DPRD Kabupaten Purbalingga yang menyebutkan ketua (sementara) berasal dari dua parpol yang memiliki kursi DPRD terbanyak.

Keputusan tersebut dibacakan Sekretaris DPRD Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi usai pengambilan sumpah untuk 45 anggota DPRD Purbalingga periode 2019-2024. Ada Sembilan parpol yang mengirimkan wakilnya ke jalan Onje dengan komposisi yang beragam. Ke Sembilan parpol tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 10 wakil, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 9 wakil, Partai Golongan Karya (Golkar) dengan 7 wakil, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan 6 wakil, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan 1 wakil, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 4 wakil, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 2 wakil, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 4 wakil dan Partai Demokrat (PD) dengan 2 wakil.

“Penunjukan ketua dan wakil ketua sementara merupakan peraturan DPRD Kabupaten Purbalingga yang tertuang dalam tata tertib yang menyebutkan pimpinan berasal dari dua partai politik yang memiliki dua kursi terbanyak di DPRD Purbalingga,” kata lelaki yang akrab disapa Tri Gun tersebut.

Setelah serah terima jabatan dengan ketua DPRD 2014-2019 Tongat, HR Bambang Irawan yang biasa disapa BI menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat Purbalingga yang telah mensukseskan Pemilu serentak 2019 April lalu. BI juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada anggota DPRD periode 2014-2019 yang telah mendarma baktikan diri mereka untuk kemajuan Kabupaten Purbalingga.

“Sesuai aturan, sebelum ketua definitif ditentukan, ketua dan wakil ketua berasal dari dua parpol pemilik kursi terbanyak di DPRD Kabupaten. Pertama kami sampaikan kepada warga masyarakat Kabupaten Purbalingga yang telah ikut mensukseskan Pemilu 2019 sehingga berhasil sesuai dengan yang kita harapkan. Kedua, kami sampaikan terima kasih kepada anggota DPRD periode 2014-2019 yang telah berkontribusi dalam kemajuan Kabupaten Purbalingga,” ujarnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan BI kepada seluruh penyelenggara Pemilu baik KPUD maupun Bawaslu dari tingkat kabupaten hingga tingkat yang paling bawah. Berkat kerja keras mereka, penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten Purbalingga berlangsung lancar tanpa adanya hambatan. Kemudian, BI juga mengapresiasi Bupati dan jajaran Forkopimda yang telah menciptakan suasana kondusif selama gelaran Pemilu serentak 2019.

“Terima kasih pula kami ucapkan pada Bupati dan jajaran Forkopimda yang telah menciptakan suasana kondusif sehingga Pemilu lalu dapat berjalan aman, jujur dan adil,” tuturnya.

Dia menambahkan, anggota DPRD 2019-2024 yang baru saja dilantik agar bekerja secara sungguh-sungguh demi kepentingan warga masyarakat Kabupaten Purbalingga. Dirinya menilai, hal yang penting dan perlu dilakukan adalah selalu dekat dengan rakyat agar aspirasi rakyat bisa terserap untuk kemudian diperjuangkan.

“Permasalahan dan kebutuhan masyarakat bisa diketahui jika kita terjun langsung di tengah masyarakat dan dengan itu kita baru bisa memecahkan permasalahan masyarakat,” imbuhnya.

BI juga mengajak kepada anggota terlantik untuk melakukan tiga fungsi DPRD (Pengawasan, Anggaran dan legislasi) dengan baik. Sinergitas DPRD dengan pemerintahKabupaten juga menjadi sorotan agar terus dijaga dan ditingkatkan.

“Kerjasama dan sinergitas antara DPRD dan Pemkab yang selama sudah terbangun untuk bisa ditingkatkan lagi,” pungkasnya. (KP-4).

6,810 kali dilihat, 3 kali dilihat hari ini

Kebhinekaan Menjadi Kekuatan Bangsa Indonesia

Kebhinekaan Menjadi Kekuatan Bangsa Indonesia

Tegarroli.com – Kebhinekaan bangsa Indonesia menjadi kekuatan tersendiri dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Hal tersebut disampaikan Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Purbalingga, Agus Winarno saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada upacara peringatan hari kemerdekaan RI ke-74 tingkat Kabupaten Purbalingga, Sabtu pagi (17/8/2019) di halaman Pendapa Dipokusumo Purbalingga.

Dia mengatakan, kemerdekaan bangsa Indonesia diraih dengan persatuan dari para pahlawan dan pendiri bangsa yang heterogen. Menurutnya, para pendiri bangsa yang berlatar belakang, suku, agama dan ras yang berbeda tidak menghalangi mereka untuk berjuang membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan.

“Para pahlawan dan pendiri bangsa mempunyai latar belakang berbeda mulai dari suku, agama dan ras namun itu semua tidak membuat mereka surut untun memperjuangkan bangsa ini terbebas dari penjajahan,” katanya.

Dia mencontohkan beberapa contoh pahlawan seperti Letjend. Gatot Subroto dari Banyumas yang beragama Budha, Agustinus Adi Sucipto yang seorang Katholik, Albertus Soegija Pranoto uskup pribumi pertama yang menegaskan dia seratus persen katholik dan seratus persen Indonesia, yap Tjoang Bin yang seorang Tionghoa, Lim Kwin Hean dan Faradj bin Martak yang keturunan Arab kesemuanya rela melebur menjadi satu guna kepentingan kemerdekaan Indonesia.

“Meraka semua berbeda latar belakang namun bersatu demi satu tujuan Indonesia merdeka,” ujarnya.

Dirinya juga mengajak kepada seluruh generasi penerus bangsa untuk tidak minder kepada persaingan dengan bangsa lain. Generasi muda diajak untuk memiliki mental kuat membaja dan mengembalikan kejayaan bangsa ini pada masa Majapahit dahulu.

“Ayo jangan melempem mental kalian kala menghadapi persaingan dengan bangsa lain. Kembalikan kejayaan bangsa kita yang pada masa majapahit pernah melakukan ekspansi ke belahan bumi bagian utara,” pungkasnya. (KP-4).

6,268 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini

Asyiknya Langen Bareng Kali Celo Mejagong

Asyiknya Langen Bareng Kali Celo Mejagong

Pemalang-Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) Desa Mejagong Kecamatan Randudongkal Pemalang mengadakan Langen celo dalam rangka perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74. Peserta di ikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Kali celo yang bersih dan jernih menjadikan daya tarik untuk menikmati mandi bersama  di sungai, kerana banyak sungai yang sudah tercemar, Kamis (15 /08 /2019 ).

H.Darmo S.Pd selaku kepala Desa Mejagong mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai, jangan membuang kotoran di sungai. Kegiatan langen kali celo menjadi agenda rutin setiap tahunnya dan menjadi ikon desa mejagong. Selain itu ada lomba untuk anak-anak sekolah dasar mengambil hadiah dengan menaiki jembatan satu bambu di atas sungai.

Langen bareng kali celo ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat dibanding lomba lainnya. Masyarakat antusias sekali terkait kegiatan ini terutama mandi di sungai. Disamping itu juga Sebagai bentuk mensyukuri apa yang ada di desa kita tercinta, dengan menjaga dan merawatnya. Panitia menyediakan banyak hadiah yang dapat mengambil diatas jembatan satu bambu di atas sungai,ungkap Abdul Syukur S.Pd yang juga ketua panitia.

Abdul Syukur S.Pd menambahkan banyak agenda kegiatan pada bulan agustus antara lain lomba mewarnai Khusus anak Tk se desa mejagong, jalan santai/sehat &senam massal, lomba gobak sodor, balap egrang,langen celo,river tubing, karnaval,upacara dan panggung hiburan. Mengajak masyarakat untuk meriahkan bersama, bukan hadiahnya, bukan kalah menangnya, bukan Doorprizenya, tetapi demi meriahnya perayaan HUT KE-74 Republik Indonesia .

Berbeda dengan Wildan Salami

Tokoh Pemuda Desa Mejagong dengan adanya even tahunan langen bareng kali celo ini semoga bisa menggerakkan sedikit demi sedikit minat masyarakat akan kesadaran menjaga lingkungan. Lingkungan terawat akan menjadi indah dan menyenangkan. Program dari desa akan fokus pada pembangunan pariwisata di desa Mejagong dengan branding Begong alias Bendungan Mejagong. Keguyuban remojong masyarakat adalah salah satu tolak ukur bagaimana desa akan menjadi desa wisata. Semoga lewat momen ini dapat menjalin erat silaturahim antar warga masyarakat Mejagong dan sekitarnya. (KH)

6,094 kali dilihat, 7 kali dilihat hari ini