Ramai-ramai Purbalingga Shalat Istisqa

Ramai-ramai Purbalingga Shalat Istisqa

Saat ini Indonesia termasuk Purbalingga dilanda musim kemarau yang lebih panjang menyebabkan kekeringan. Dampak kekeringan sangat dirasakan betul oleh masyarakat, banyak sumber mata air kering, debit air sungai berkurang, kekeringan lahan pertanian yang menyebabkan gagal panen dan juga krisis air bersih. Kekeringan di Purbalingga juga mengakibatkan kebakaran hutan di lereng gunung Slamet namun saat ini sudah berhasil diatasi.

“Sebagai ikhtiar kita memohon segera diturunkannya hujan di bumi Purbalingga, kita laksanakan shalat istisqa’. Tak hanya di alun-alun Purbalingga namun juga di 18 Kecamatan serentak pada hari dan jam yang sama,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM usai pelaksanaan shalat istisqa’ bersama masyarakat di alun-alun Purbalingga, Jum’at pagi (27/9).

Menurut Bupati Dyah H Pratiwi, berbagai langkah telah ditempuh untuk penanganan kekeringan di Purbalingga terutama krisis air bersih yang terjadi di beberapa wilayah. Dikatakannya, dampak kemarau yang berkepanjangan saat ini tak bisa hanya mengandalkan dana penanggulangan bencana yang ada. Untuk itu pihaknya telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh OPD/Badan/Dinas/Kantor, BUMD, BUMN dan instansi vertikal yang ada di Kabupaten Purbalingga untuk bersama-sama membantu warga Purbalingga terutama bantuan droping air bersih.

“Alhamdulillah semua guyub rukun, semua ikut bergotong royong ikhlas membantu pengadaan air bersih untuk masyarakat. bahkan droping air bersih juga dilakukan oleh sejumlah organisasi sosial kemasyarakatan di Purbalingga droping air bersih bagi warga Purbalingga di sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan,” kata Bupati Dyah H Pratiwi.

Bertaubat Dan Membayar Zakat Solusi Bagi Beragam Kerusakan

Dalam khutbahnya, KH Roghib Abdurrakhman selaku khatib usai pelaksanaan shalat istisqa’ menyampaikan, belum turunnya air hujan yang menyebabkan kekeringan, kebakaran, kabut asap dan banyak dampak lainnya menyebabkan kerusakan yang melanda negeri. Solusi bagi beragam kerusakan yang terjadi adalah bertaubat dengan taubatan nashuha, taubat yang sebenar-benarnya dengan memperbanyak istighfar memohon ampun kepada Allah.

Menurutnya, selain bencana dari belum turunnya hujan, bencana lain di negeri ini yakni masih banyaknya umat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal itupun semestinya dapat diselesaikan apabila kesadaran membayar zakat berbanding lurus dengan kewajiban shalat. Penyebab turunnya berbagai bencana juga adalah akibat banyaknya kemaksiatan merajalela seperti seks bebas, pornografi, perjudian, penyalah gunaan obat-obatan terlarang dan berbagai bentuk kemaksiatan lainnya.

“Membayar zakat harusnya berbanding lurus dengan kewajiban shalat, karena zakat adalah termasuk pilar agama, dari zakat akan melapangkan rizki dan membantu umat lainnya yang masih hidup dibawah garis kemiskinan,” kata KH Roghib. (t /humpro2019)

6,863 kali dilihat, 5 kali dilihat hari ini

Setelah Mahasiswa, Giliran Wartawan Diintimidasi Polisi

Setelah Mahasiswa, Giliran Wartawan Diintimidasi Polisi

Sebagai informasi, wartawan Kompas.com mengalami tindakan intimidasi oleh oknum polisi dalam melaksanakan kerja jurnalistiknya. Saat itu, wartawan Kompas.com merekam pengeroyokan polisi terhadap seorang pria yang jatuh tersungkur di samping Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (24/9/2019).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono yang dilansir kompas.com mengatakan, polisi akan menindak anggota kepolisian yang berusaha menghalangi wartawan dalam pengambilan gambar atau video aksi unjuk rasa di gedung DPR Republik Indonesia, Jakarta Pusat.

Berkait hal itu Argo berujar, saat ini Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk mencari identitas anggota polisi yang diduga melakukan intimidasi tersebut.

“Kami koordinasi dengan Propam. (Identitas masih dicari) baru mau koordinasi,” kata Argo kepada Kompas.com, Rabu (25/9/2019).

Menurut Argo, setiap anggota polisi dilarang mengintimidasi wartawan saat bekerja. Setiap wartawan memiliki hak untuk mengambil gambar dan video di tempat publik.

“Tidak boleh untuk menghalangi media mengambil gambar. Silakan saja mengambil gambar pada setiap kegiatan di tempat publik,” ujar Argo.

Peristiwa intimidasi terhadap wartawan Kompas.com itu bermula saat wartawan kami yang ada di dalam gedung JCC melihat aparat kepolisian tengah membawa seorang pria dengan usia di atas 30 tahun. Pria itu mengenakan kaos dan celana panjang. Tubuhnya sudah lunglai dan dipapah secara kasar oleh polisi.

Wartawan Kompas.com merekam momen ini dari balik dinding kaca JCC. Tiba-tiba ada seorang pejabat polisi yang meminta untuk berhenti merekam. Wartawan kami pun sudah menjelaskan soal profesinya sebagai wartawan sehingga dapat mengabadikan peristiwa tersebut. Namun, polisi itu tak peduli dan marah.

Kompas.com kembali menimpali bahwa profesi wartawan dilindungi oleh Undang-Undang Pers. Namun, polisi itu tetap memaksa agar video bersangkutan dihapus. Permintaan itu pun ditolak. Wartawan kami langsung berjalan ke arah pintu kaca JCC.(kompas.com)

6,767 kali dilihat, 6 kali dilihat hari ini

Lima Cara Pulihkan Tubuh Usai Mengikuti Demo Mahasiswa

Lima Cara Pulihkan Tubuh Usai Mengikuti Demo Mahasiswa

tegarroli.com – Aksi mahasiswa memprotes pengesahan Revisi UU KUHP dan UU KPK terus berlangsung.

Tidak hanya di Jakarta, demo serentak ini juga dilakukan oleh mahasiswa dari beberapa universitas di Tanah Air seperti Jogjakarta, Makassar, dan Purwokerto.

Bahkan di Yogyakarta, aksi dengan sebutan #GejayanMemanggil dan mosi tidak percaya menjadi trending topic di Twitter Indonesia kemarin.

Gejayan Memanggil adalah aksi untuk menunjukkan sikap aliansi terhadap peristiwa yang terjadi di Indonesia belakangan ini.

Aksi juga masih berlangsung di kota-kota lainnya hingga hari ini, beberapa tagar memenuhi media sosial seperti Solo dengan #bengawanmelawan dan Surabaya dengan #surabayamenggugat.

Aksi-aksi tersebut tentu saja membuat energi terkuras. Kelelahan, pegal-pegal, dan dehidrasi dapat terjadi setelah mengikuti aksi-aksi tersebut. Dilansir dari liputan6.com berikut 5 tips memulihkan tubuh setelah lelah mengikuti demo seperti dilansir dari Healthline:

  1. Olahraga

Olahraga dengan intensitas rendah sangat cocok untuk tubuh yang kelelahan. Olahraga seperti lari-lari kecil, bersepeda, atau berenang dapat menjadi pilihan.

Olahraga dengan intensitas rendah bertujuan untuk menjaga agar tekanan persendian seminimal mungkin, membakar beberapa kalori, serta menambah tenaga.

  1. Peregangan Otot

Melakukan yoga menjadi salah satu pilihan untuk meregangkan otot-otot yang pegal. Tak hanya mengurangi pegal-pegal, yoga juga dapat mengembalikan stamina tubuh secara perlahan serta mengurangi stres.

  1. Tidur yang Cukup

Setelah lelah berjalan ratusan meter, pastikan tubuh mendapat kesempatan untuk beristirahat yang cukup. Tak hanya meredakan lelah, istirahat yang cukup juga membantu memulihkan sel-sel tubuh yang rusak selama beraktivitas. Tidur selama 6-8 jam sudah cukup untuk membuat badan bugar kembali.

  1. Asupan Nutrisi yang Cukup

Asupan dari luar juga penting untuk memulihkan kebugaran tubuh setelah beraktivitas berat. Mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, berserat tinggi, juga mengandung vitamin yang cukup sangat dianjurkan untuk mengembalikan stamina tubuh.

  1. Perbanyak Minum Air Putih

Meneriakkan tuntutan-tuntutan tentu saja menguras keringat. Dehidrasi bisa saja terjadi saat tubuh terlalu lama terpapar sinar matahari dan kehilangan banyak cairan karena keringat.

Tubuh bisa menjadi lemas dan jatuh sakit saat kekurangan cairan. Mengonsumsi air putih yang banyak pun sangat disarankan.

279,657 kali dilihat, 28 kali dilihat hari ini

Sepak Bola Kapuk

Sepak Bola Kapuk

tegarroli.com – Rombongan ASN Pemkab Purbalingga bertandang laga persahabatan sepak bola kapuk di Desa Wanogara Wetan, Kecamatan Rembang, Jumat (13/9) di Lapangan Desa Wanogara Wetan. Acara yang digelar rutin ini, Bupati beserta rombongan tidak membawa tangan kosong untuk diberikan kepada masyarakat setempat.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan, pada ajang silaturahmi ini Bupati dan jajaran pejabat Pemkab Purbalingga menyerahkan sejumlah bantuan. Diantaranya 288 paket beras dan lele, santunan kepada 4 Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) setempat, bantuan krek, walker, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita 12 paket, PMT Ibu Hamil 16 paket, Jersey Sepak Bola, bola kaki dan bola voli.
“Semoga semua bantuan ini bermanfaat, dan bantuan perlengkapan olah raga ini guna mendukung pembinaan Karangtaruna dan generasi muda untuk lebih semangat meluangkan waktunya untuk ke hal
positif seperti olah raga,” katanya.
Tujuan laga persahabatan ini juga sebagai sarana silaturahmi tilik sedulur, bertatap muka langsung antara bupati dengan masyarakat. Sepak bola kapuk juga untuk mengajak membudayakan olah raga.
“Semua masyarakat, pria wanita, tua muda semuanya suka sepak bola. Ini bertujuan untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga,” ungkap bupati.
Bupati mengajak masyarakat untuk meningkatkan keguyubrukunan. Ia titip kepada masyarakat untuk senantiasa mendukung setiap program pemerintah termasuk apa yang menjadi visi misi kepala desa.
“Sehebat apapun pimpinan tidak akan bisa bekerja jika masyarakat tidak kompak, tidak guyub. Saya doakan agar masyarakat Wanogara Wetan semakin maju, berkembang. Pemkab juga siap menerima aspirasi inshaallah akan kita tindaklanjuti,” ungkapnya.
Adapun pertandingan laga persahabatan ini bertanding antara Tim Pemkab Purbalingga melawan Tim Kecamatan Rembang berakhir dengan skor 2:1. Laga persahabatan ini juga disemarakkan dengan pentas kuda lumping dari seniman masyarakat setempat. Bupati Tiwi juga mendapatkan cindera mata berupa (Gn/Humas)

7,641 kali dilihat, 7 kali dilihat hari ini

Purbalingga Juara Umum Pertihusada VI Kwarda Jateng

Purbalingga Juara Umum Pertihusada VI Kwarda Jateng

Prestasi membanggakan kembali diraih Pramuka Purbalingga, kali ini dari golongan Pramuka Penegak dan Pandega yang berhasil menjadi juara umum pada kegiatan Perkemahan Bakti Satuan Karya Bakti Husada (Pertihusada) VI Kwartir Daerah Jawa Tengah. Yang dilaksanakan pada tanggal 9 – 13 September 2019 di Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Banyumas.
Dari total delapan giat prestasi yang dilaksanakan, kontingen Kwarcab Purbalingga berhasil meraih kejuaraan di lima mata lomba. Kejuaraan yang diraih yakni juara 1 Parade Budaya, juara 2 Safari Krida, juara 2 Lomba Cerdas Tangkas Bakti Husada (LCTBH), juara 2 Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik), juara 2 Short Movie (Film pendek penyuluhan kesehatan). “Dengan berbekal lima mata lomba inilah Kwarcab Purbalingga berhasil meraih yang terbaik di arena Pertihusada VI,” jelas Pimpinan Kontingen Farah Sukma Wardhani saat dihubungi, Jumat (13/9).
Pada event lima tahunan ini, Kwarcab Purbalingga memang sangat serius untuk menampilkan yang terbaik di setiap jenis kegiatan yang dilaksanakan. Bukan hanya di giat prestasi, di kegiatan lainnya mereka juga sangat antusias mengikuti.
“Bukan hanya giat prestasi, tapi juga ada giat bakti fisik, giat bakti non fisik, giat wawasan, giat persaudaraan, giat wisata, giat kesakaan dan kegiatan lain yang muaranya pada pengembangan softskill dan peningkatan jiwa bakti masyarakat,” tambah Farah.
Menurut Pembina Pendamping Kontingen, Taufik Nur Arifan, hasil yang didapat pada kegiatan ini merupakan jerih payah dari semua unsur kontingen. Unsur yang terlibat meliputi peserta dari pramuka penegak dan pandega, pimpinan kontingen, pembina pendamping, Kwarcab Purbalingga, Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, dan seluruh tim pendukung yang terlibat.
“Kami menyiapkan kontingen ini dengan sangat serius, kami sudah melakukan pemusatan latihan dari empat bulan sebelum pelaksanaan kegiatan. Ini dilakukan agar kontingen benar-benar siap mengikuti Pertihusada VI ini, dan alhamdulilah hasilnya sangat memuaskan,” ungkap Taufik yang juga merupakan Instruktur Saka Bakti Husada.
Taufik menambahkan bukan hal yang mudah untuk menjadi juara umum, karena 34 kwarcab lain yang menjadi peserta juga memiliki kualitas yang sangat bagus dan butuh strategi khusus, serta setiap giat prestasi dinilai oleh juri – juri yang sudah profesional. Moment penyerahan piala Juara Umum semakin terasa spesial karena diserahkan langsung oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah Siti Atiqoh Suprianti, yang memimpin upacara penutupan kegiatan.
“Penyerahan piala ini semakin berkesan karena diserahkan langsung oleh Ketua Kwarda Jateng yang sekaligus menjadi inspektur upacara penutupan Pertihusada VI,” pungkas Taufik. (PI-7)

7,344 kali dilihat, 6 kali dilihat hari ini

Trend Investasi Pasar Modal Syariah di Indonesia

Trend Investasi Pasar Modal Syariah di Indonesia

Pemalang-Sudah saatnya anak muda menguasai ekonomi syariah, sekarang sudah mulai trend antaralain wisata syariah, hotel syariah, baju pengantin syariah, bisnis online syariah. Jangan hanya termenung dan diam saja melihat banyak orang luar yang berinvestasi menanam modalnya di sini. Hal ini disampaikan oleh Dra.Hj. Amiroh M.Ag dalam acara Seminar Pasar Modal Syariah di aula STIT Pemalang,jumat(13/09/2019).

Bersahabatlah dengan hidup bersyariah, tidak harus gembar-gembor syariah dengan bendera masing-masing tetapi laksanakan secara nyata dengan sendirinya syariah. Generasi muda harus bisa ikut memasarkan syariah. Apabila NU dan Muhammadiyah bisa bersatu dalam membangun ekonomi syariah maka akan menjadi kekuatan.

Hal senada juga disampaikan oleh Drs.H Tobaroni,SE.MM bahwa kita sampai hari ini hanya sebagai konsumen bukan sebagai ?emain atau pelaku pasar modal. Ada indofood, telkomsel, garuda indonesia,sidomuncul dan masih banyak lagi. Oleh karena itu kita harus bisa investasi menanam modal melalui bursa efek indonesia. Fungsi dari bursa efek indonesia adalah menyampaikan informasi baik cara yang benar berinvestasi.

Banyak masyarakat tertipu atau tergiur investasi dengan hasil yang besar, contohnya koperasi pandawa berapa orang yang tertipu berinvestasi, dan blum lama adalah biro travel umroh yang menggiurkan harga murah. Harapannya dengan kegiatan seminar pasar modal syariah masyarakat akan paham cara berinvestasi yang benar, ungkap Drs.Tobaroni,SE.MM yang juga sebagai Anggota PBNU bidang dakwah.

Heriyanto S.sos selaku Sekretaris Yayasan LP2SDK bahwa STIT Pemalang selalu mengadakan seminar dengan menghadirkan pembicara nasional maupun lokal. Sebelumnya seminar pra nikah, dan hari ini seminar pasar modal syariah yang bekerjasama antara STIT Pemalang dengan PDN Pendidikan Dai Nusantaraqq. Kegiatan Seminar Pasar Modal Syariah menghadirkan narasumber Bursa Efek Indonesia cabang jawatengah dan peserta yang mengikuti Mahasiswa, Guru, dan Masyarakat.

7,129 kali dilihat, 10 kali dilihat hari ini

Berburu “Celeng”

Berburu “Celeng”

tegarroli.com – Merasa resah karena tanaman nya sering diganggu babi hutan (celeng), warga masyarakat Grantung bersama Polsek Karangmoncol dan Koramil 11 Karangmoncol melakukan perburuan celeng. Perburuan juga diikuti oleh Camat Karangmoncol, Kasi Trantibum dan beberapa staf serta perangkat desa Grantung.

Camat Karangmoncol Juli Atmadi mengatakan perburaan babi hutan memang diperlukan dikarenakan keberadaan sudah dirasakan mengganggu tanaman warga. Kurang lebih 20 orang ikut dalam perburuan tersebut, dengan perlengkapan 3 pucuk senapan laras panjang, tombak dan parang.
” Harapannya dengan perburuan ini, tanaman warga bisa aman dari serangan babi hutan,” katanya disela-sela perburuan.
Sedangkan Kades Grantung, Karyono mengatakan kami telah berkoordinasi dengan pihak Polsek Karangmoncol dan Koramil 11 Karangmoncol pada Minggu ini (8/9) dilakukan perburuan. Alhamdulillah berkat bantuan dari semua pihak hari ini, perburuan mendapatkan 2 ekor babi hutan.
” Kami gotong royong, ada yang bawa parang, bawa tombak dan perlengkapan lainnya. Kami juga di support oleh ibu-ibu yakni dengan perbekalan nasi bungkusnya,” kata Karyono.
Perburuan babi hutan, menurut Karyono akan terus dilakukan sampai babi hutan tidak menganggu tanaman lagi. Perkebunan yang sering diganggu babi hutan memang berdekatan dengan hutan yakni hutan Cahyana dan hutan Serang.
Selain babi hutan, menurut Karyono Desa Grantung juga terkena serangan hama tikus. Setiap Minggu warga melakukan gropyokan. Minggu kemarin 700 ekor tikus kita dapatkan.
” Perburuan dan gropyokan diharapkan tahun ini warga Grantung bisa panen,” katanya.

8,713 kali dilihat, 7 kali dilihat hari ini

Jamaah Haji Purbalingga

Jamaah Haji Purbalingga

tegarroli.com – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menjemput kepulangan Jamaah Haji asal Purbalingga di Asrama Haji Donohudan/Embarkasi Solo, Ahad (8/9). Penjemputan ini, Bupati didampingi suami beserta Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan sejumlah pejabat struktural Pemkab Purbalingga untuk kemudian membantu mengantarkan kembali para jamaah hingga ke Purbalingga.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BECon MM dalam acara serah terima jamaah haji dari pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Adi Sumarmo Solo kepada Bupati, Ia menyampaikan selamat datang kepada para jamaah haji yang baru saja tiba ke tanah air.

“Alhamdulillah atas seizin Allah Subhanauwataala bapak ibu jamaah haji masih diberi kesehatan, umur yang panjang,  dan keselamatan. Mudah-mudahan ibadah haji yang dilaksanakan di tanah suci selama kurang lebih 40 hari dapat membuat bapak ibu sekalian menyandang haji dan hajah yang mabrur dan mabruroh,” kata Bupati Tiwi saat menerima rombongan Kloter 71 di Gedung Musdalifah Embarkasi Solo.

Atas nama pemerintah, Bupati mengucapkan terimakasih kepada PPIH Adi Sumarmo Solo yang telah memberikan banyak sekali bantuan dan perhatian bagi jamah haji Purbalingga khususnya di bidang pelayanan. Karena mulai dari keberangkatan hingga kepulangan semua berjalan dengan baik dan lancar.

“Kami harap pelayanan dalam penyelenggaraan haji ke depan bisa ditingkatkan semakin baik lagi. Semoga keikhlasan atas bantuan bapak ibu (PPIH) dalam melayani ibadah haji mudah-mudahan tercatat sebagai amal ibadah yang akan mendapatkan balasan dari Allah Subhanahuwataala,” katanya.

Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH Adi Sumarmo Solo, Muhammad Afif Muhdzir MSi juga menyampaikan selamat datang kembali ke Tanah Air dengan selamat sentosa. “Dan Alhamdulillah kloter 71 ini utuh sebagaimana ketika diberangkatkan,” ungkapnya.

Atas nama PPIH ia mengucapkan terimkasih kepada Bupati dan jajaran Pemkab Purbalingga, berkat kerjasama ini semua rangkaian layanan dari awal sampai dengan pulang bisa berjalan dengan lancar. Namun demikian pihaknya menyadari masih ada kekurangan kesalahan yang dirasakan oleh karena itu pihaknya juga memohon maaf yang setulus-tulusnya.

“Atas nama PPIH kami serahkan kembali Jamaah Haji untuk selanjutnya pulang ke Purbalingga bertemu kembali dengan sanak keluarga . Kami senantiasa berharap perjalanan haji ini betul betul membawa keberkahan bagi panjenengan semuanya, Kabupaten Purbalingga dan Bangsa Indonesia,” katannya.

Sementara itu Kepala kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga, H Karsono SPdI MM melaporkan Jumlah Jamaah Haji Tahun 2019/1440H dari Purbalingga sebelumnya rencana diberangkatkan sebanyak 582 orang yang terbagi menjadi 4 kloter (70,71,72,96). Persis sebelum keberangkatkan 1 orang menyatakan batal karena alasan kesehatan.

“Pada perjalanannya di tanah suci, jamaah atas nama Yusri Sanrosid Muhraji warga Pasunggingan RT 25/10 Kecamatan Pengadegan dari Kloter 71 meninggal dunia di tanah suci,” katanya.

Masih pada pelaksanaan Ibadah Haji di Arab Saudi tercatat ada 3 jamaah haji asal Purbalingga yang tanazul/mutasi kloter atau pemulangan lebih cepat  untuk jamaah sakit. Mereka diantaranya Sudiarto Sanrusdi Sanraji, warga Desa Slinga RT 02/06 Kecamatan Kaligondang dari Kloter 72 dimajukan pulang ikut ke Kloter 30; Heru Suhadi Wiramedja warga Desa Karangmalang RT 03/02 Kecamatan Bobotsari dari Kloter 71 dimajukan ke Kloter 31 dan Latiyah Amad Karta warga Desa Tidu RT 01/02 Kecamatan Bukateja dari Kloter 72 dimajukan ke Kloter 34.

“Sehingga jumlah Jamaah Haji asal Purbalingga yang hari ini (8/9) pulang ada 577 orang setelah dikurangi yang batal, meninggal dan tanazul,” katanya.(Gn/Humas)

7,973 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini

Sarasehan Kebangsaan

Sarasehan Kebangsaan

tegarroli.com – Kantor Kesbangpol (Kesejahteraan Bangsa dan Politik) Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan  Sarasehan Kebangsaan yang diselenggarakan di 9 kecamatan, yakni Kecamatan Pengadegan, Kejobong, Bojongsari, Rembang, Kutasari, Padamara, Kemangkon, Kertanegara, dan Purbalingga. Sarasehan tersebut mengambil tema “Peran tokoh masyarakat, tokoh agama, partai politik, organisasi kemasyarakatan, LSM, tokoh pemuda, dan tokoh wanita dalam peningkatan rasa persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjaga NKRI”.

Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Purbalingga M. Faturrahman dalam sambutannya mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan sarasehan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa seluruh elemen dalam masyarakat dan mempersiapkan seluruh komponen masyarakat agar memiliki kepribadian dan mental yang bersumber pada nilai-nilai kebangsaan.

“Selain itu mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan dan pemberdayaan serta penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,”kata Faturrahman dalam acara Sarasehan Kebangsaan di Pendopo Kecamatan Kejobong, Senin (9/9).

Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga didasari dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 71 tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan.

“Dalam peraturan tersebut ada 1 pasal yang menyebutkan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan seperti ini sebagai upaya mencetak komponen masyarakat, teladan, dan berwawasan kebangsaan, serta membina, dan mengembangkan sikap nasionalisme,” imbuhnya.

Assisten Ekonomi dan Pembangunan Agus Winarno membacakan sambutan Bupati Purbalingga mengatakan, Negara Kebangsaan Indonesia terbentuk dengan ciri yang sangat unik dan spesifik, berbeda dengan Negara-negara lainnya.

“Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Yunani menjadi satu negara bangsa karena kesamaan bahasa. Australia, India, Srilanka, Singapura menjadi satu karena kesamaan daratan, atau Jepang, Korea, dan negara-negara Timur Tengah menjadi satu karena kesamaan ras. Indonesia menjadi satu negara bangsa meski terdiri dari banyak bahasa, etnis, ras, dan daratan yang berbentuk kepulauan yang jumlahnya sekitar 17 ribu. Hal itu terwujud karena sejarah kesamaan masa lalu.” kata Agus.

Ia juga mengatakan, akan sangat disayangkan apabila bangsa kita saling adu konflik, saling memecah belah antar sesama bangsa akibat isu suku, agama, dan ras yang belum tentu kebenarannya.

“Negara kebangsaan kita juga terbentuk atas jasa jerih payah, keringat, dan tumpah darah para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Oleh karena itu kita patut menjaga persatuan dan kesatuan. Kegiatan ini janagan hanya berhenti di sini saja, tetapi dijadikan sebagai pedoman dalam rangka menciptakan rasa nasionalisme,” tutur Agus.

Sarasehan Kebangsaan tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai unsur, diantaranya dari Polres Purbalingga, Kodim 0702, dan Kejaksaan Negeri Purbalingga. (PI-9)

7,484 kali dilihat, 6 kali dilihat hari ini